Kalimantan Selatan - mediatitikkarya.com -
Perayaan Imlek tinggal menghitung hari. Imlek selalu dinanti-nanti oleh keluarga yang merayakan. Perayaan Imlek selalu identik dengan suasana sederhana namun meriah. Kehangatan saat Imlek juga sangat terasa, karena perayaan ini sekaligus menjadi momen kumpul keluarga.
Saat kumpul keluarga, biasanya banyak makanan yang disediakan. Salah satunya jeruk mandarin, lalu apa makna buah jeruk yang disajikan saat perayaan Imlek?
Makna jeruk saat Imlek atau Chinese New Year sangat penting. Jeruk merupakan salah satu buah yang selalu disajikan dalam perayaan Imlek.
Bagi banyak orang Tionghoa, Imlek dirayakan dengan makan bersama keluarga. Mulai dari mie hingga buah jeruk, makanan yang dimakan saat Imlek memiliki makna tersendiri
Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut sebagai "Juzi". Pelafalannya dapat disebut "Ji".
Ji sendiri dalam bahasa Mandarin memiliki arti keberuntungan. Jeruk dengan warna oranye juga menyimbolkan warna emas.
Lalu, apa makna jeruk saat Imlek? simak rangkuman informasinya berikut ini.
Makna Jeruk Saat Imlek: Membawa Keberuntungan
Jeruk merupakan buah pokok yang selalu ada dalam perayaan Imlek. Ada makna yang dalam mengenai mengapa jeruk selalu ada dalam perayaan Imlek.
Melansir dari situs monash.edu.my, jeruk selalu dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam budaya China. Hal ini karena kata jeruk jika diucapkan dalam bahasa mandarin terdengar mirip dengan kata "kekayaan".
Selain itu, bentuk jeruk yang bulat juga memiliki makna tersendiri di hari Imlek. Jeruk berbentuk seperti matahari memiliki makna kebahagiaan yang sangat menguntungkan
Warna oranye dari buah jeruk ini juga dipercaya melambangkan emas. Hal ini membuat jeruk dipercaya sebagai buah yang melambangkan keuntungan.
Tradisi Memberikan Jeruk Saat Imlek
Membagikan jeruk kepada orang yang dicintai selama perayaan Imlek adalah simbolis untuk mengharapkan kebahagiaan dan kemakmuran untuk seseorang.
Dilansir dari laman monash.edu.my , bertukar buah jeruk adalah suatu keharusan selama Imlek. Memberikan jeruk mandarin kepada orang yang dicintai selama Imlek merupakan cara simbolis untuk mendoakan kebahagiaan dan kemakmuran seseorang.
Bertukar jeruk mandarin saat berkunjung ke rumah merupakan tradisi dan bentuk penghormatan.
Dilansir situs China Highlights, tradisi Imlek lainnya adalah meletakkan jeruk bersama amplop merah (angpau) di samping bantal anak-anak di setiap keluarga China. Mereka percaya kegiatan ini akan membawa keberuntungan kepada anak-anak itu.
Masyarakat China juga menaruh jeruk di tempat beras saat Imlek. Hal ini dipercaya akan membawa berkah baik untuk seluruh anggota keluarga.
Selain itu, jeruk juga diletakkan di tempat beras saat Imlek. Hal ini dipercaya akan membawa berkah baik untuk seluruh anggota keluarga.
Asal-usul Jeruk Mandarin
Dikutip dari Badan Perpustakaan Nasional Singapura, jeruk mandarin adalah tanaman asli daerah tropis dan subtropis di Asia, seperti Asia bagian selatan dan Filipina. Buahnya bervariasi dalam ukuran dan warna, bahkan ada yang tidak berbiji.
Salah satu varietas jeruk mandarin adalah jeruk keprok yang sering digunakan saat Imlek. Ciri khas jeruk mandarin adalah kulitnya yang mudah terkelupas sehingga disebut juga jeruk kid-glove atau loose-skin orange.
Jeruk mandarin diperkenalkan ke Barat pada pergantian abad ke-19. Pada tahun 1805, dua varietas jeruk Mandarin dibawa masuk ke Inggris dari Kanton, Cina. Dari Inggris, kemudian diperkenalkan ke wilayah Mediterania.
Lalu, kemungkinan buah itu diberi nama mandarin karena diperkenalkan ke Barat oleh China. Mandarin adalah referensi bahasa Inggris untuk pejabat pemerintah Cina. Saat ini, jeruk mandarin banyak ditemukan di Jepang, Hindia Timur, India, Australia dan hampir semua bagian dunia yang beriklim tropis, sub tropis dan dingin.
Demikian serba-serbi terkait makna jeruk saat Imlek. Semoga bermanfaat!
TIKA